RESENSI NOVEL "ANANTA PRAHADI"
Identitas Buku
Judul : Ananta Prahadi
Penulis : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune Kreatif Cipta
Penyunting : Any Hafiizh
Penyelaras Aksara : MB Winata
Penata Letak : Bayu N. L.
Ilustasi sampul : Chindera
Desainer Sampul : Raden Monic
Cetakan : Pertama, Maret 2018
Tebal : 248 halaman
ISBN : 978-602-220-262-2
Gendre : Romance
Age Rate : Remaja
Aku Tania
Perempuan biasa yang sering dianggap alien oleh orang-orang. Perempuan yang suka tertawa, tapi mereka bilang aku monster. Perempuan bahagia, tapi seringnya kebahagiaanku membuat mereka menderita. Aku hanya ingin menjadi diriku. Apakah benar-benar sulit mewujudkan keinginan itu?
Saya Ananta Prahadi
Panggil saja Anta. Hobi bersih - bersih rumah dan makanan kesukaan saya lontong kari. Saya juga sangat mendukung pelestarian makhluk langka dan senang berada dekat-dekat mereka. Nah, makhluk langka yang saya sedang jaga sekarang ini adalah spesies terakhir perempuan unik yang ada di dunia!
Saya Pierre
Hmm..., saya harus bilang apa selain saya suka Tania?
Tania adalah perempuan yang sangat sulit untuk dimengerti. Disekolah ia tidak memiliki teman mereka menganggapnya aneh dan gila. Tania selalu mengikuti kata hatinya. Ia bahkan suka berteriak dan melemparkan barang. Namun Tania memiliki satu bakat yaitu melukis, dengan melukis Tania bisa mengekpresikan dirinya dengan baik bahkan ia rela menghabiskan berhari hari untuk melukis dibandingkan untuk berinteraksi dengan orang lain. Sampai suatu hari, ada anak pindahan dari Kota Subang masuk ke dalam kelas Tania.
"Hallo perkenalkan nama saya Ananta Prahadi, panggil saja Anta! Umur saya 17, saya pindahan dari Kota Subang, single, cukup tampan, yah yah yah, kan? Bohong kalau teman-teman bilang saya jelek, hehehe. Apalagi ya? Oh ya, rajin sholat, dan pandai bersih-bersih rumah! Insya Allah, kalau berteman sama saya, kalian nggak akan rugi, soalnya saja juga hobi bersih-bersihin rumah orang. Salam kenal!!!"
Anta yang udik, entah bagaimana, berhasil menjadi sahabat baik Tania. Bahkan, ketika Anta yang yatim piatu harus kehilangan pamannya yang meninggal dunia, Tania dengan suka rela mengajak Anta untuk tinggal di paviliun rumahnya. Sejak saat itu, Tania dan Anta tidak terpisahkan bak saudara. Ketika Tania telah menjadi seorang pelukis, Anta bekerja sebagai asisten Tania membantu Tania untuk mencari pembeli yang ingin membeli lukisan Tania.
Anta yang setia lalu memperkenalkan Tania pada seorang lelaki blasteran asal Swiss bernama Pierre. Pierre ternyata, selain menyukai lukisan Tania, juga menyukai Tania. Pierre justru menyukai keajaiban tingkah Tania dan dengan sabar menghadapi kekasaran Tania. Kini, selain Anta, ada satu pria lagi yang tahan menghadapi sifat Tania.
Walau judulnya terkesan bahwa cerita menitikberatkan pada sosok Anta, tapi buat saya sosok Tania justru menjadi pusat cerita, sementara sosok Anta justru hadir dalam posisi yang setara dengan Pierre sebagai tokoh sekunder. Entah mengapa dipilih judul Ananta Prahadi, seakan-akan Anta akan menjadi tema cerita. Buat saya sih lebih tepat jika buku ini diberi judul Tania atau apapun yang tidak terlalu menunjuk ke tokoh Anta seorang.
Sosok Tania, dalam novel Ananta Prahadi ini, sungguh merupakan pribadi yang unik. Tania di awal cerita terlihat sebagai contoh orang yang menjadi dirinya sendiri justru dijauhi oleh orang lain. Sikap straight-to-the-point ditambah caranya mengekspresikan perasaan secara meledak-ledak membuat orang lain di sekitarnya tidak nyaman dan bahkan keluarganya sendiri memutuskan untuk tidak mencari masalah dengan Tania. Padahal, bukan berarti Tania tidak punya sifat positif, dia sangat setia dan mengasihi orang yang mau tahan menghadapinya, misalnya Anta ataupun Pierre.
Namun, seiring cerita, kita akan mengenal sosok Tania sebenarnya. Tania yang rapuh dan tidak berani mengambil resiko untuk disakiti. Tania yang mencoba menutupi segala ketakutannya dengan menjadi kasar dan pura-pura menjadi orang yang tidak perduli. Ada rasa kesal ketika saya membaca sepak terjang Tania menghadapi masalah yang datang yang sebenarnya disebabkan olehnya sendiri, namun di lain pihak, saya pun merasa bisa berkaca melalui Tania. Memang sih saya tidak seekstrem Tania, tapi sedikit banyak saya bisa mengerti apa yang dia rasakan, menutupi segala ketakutan dengan berpura-pura kuat. Tania beruntung memiliki Anta dan Pierre dalam hidupnya. Anta yang menjadi jembatan bagi dunianya ke dunia manusia lainnya, dan Pierre yang mau membuka diri untuk lebih mengenal Tania untuk menyeberang ke dunia Tania. Lewat keduanya, harapan untuk menjadi bahagia dan menjalani hidup secara normal terbuka bagi Tania.
Sebuah novel yang menarik dan juga sangat menyenangkan untuk diikuti karena alurnya cepat dan penuturannya pun lincah. Memang sih ada unsur romansanya, namun tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Dan perkembangan emosi para tokohnya benar-benar terasa nyata, bertahap, tidak instan.
Kekurangan dari novel ini, menurut saya, terletak pada editing-nya.
Sebagai penutup, novel Ananta Prahadi sangat asyik untuk dibaca karena bisa menjungkir balikkan emosi kamu, sekaligus ada pelajaran yang bagus yang bisa kamu ambil dari kisah Tania dan segala keajaiban tingkah lakunya.
Mantap cerita 😘😘😘
BalasHapusBagian terakhir sngat menyedihkan
BalasHapusSedih kalo inget anantanya
BalasHapusSaya suka dgn film dan novelnya walaupun ceritanya diputar berkali2 tidak merasa bosen semangat terus produksi film sama novelnya
BalasHapusTerharu sekali dengan jalan ceritanya, menguras air mata:(
BalasHapusPerbedaan novel sma filmnya apa ya?
BalasHapusceritanya ringan, tapi endingnya menurut saya ga ketebak
BalasHapusHabanero Color & Blend (Capsicum chinense) - THTOP BET クイーンカジノ クイーンカジノ 바카라사이트 바카라사이트 60Play dunia 777 slot demo at Konicasino
BalasHapus